MERBABU
Lewat Jalur Selo... Slow Wae...
Terkenal dengan pemandangannya yang sangat indah dan menakjubkan, membuat Gunung Merbabu menjadi salah satu tujuan favorit para pendaki gunung. Gunung Merbabu memiliki panorama dengan perpaduan jejeran pinus, lebatnya hutan, padang rumput yang luas, dan terkadang lautan awan di puncaknya.
Gunung Merbabu yang puncaknya berada di ketinggian 3142 mdpl ini memiliki beberapa jalur pendakian yang bisa kita dipilih. Salah satu diantaranya adalah jalur pendakian melalui Basecamp Selo. Selo sendiri merupakan sebuah Kecamatan di Boyolali. Sedangkan basecamp Selo terletak di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Setelah selesai memeriksa perlengkapan dan perbekalan masing-masing, serta tak lupa mengurus Simaksi, maka dimulailah pendakian tim kami yang terdiri dari Ridho, Febri, Tomas, Harry, Winardi Fathurohman, Hasanudin dan Agung Cahyo.
BASECAMP ~ POS 1 (DOK MALANG)
Dalam perjalanan dari Basecamp menuju Pos 1 kita akan disambut oleh barisan pohon pinus yang indah. Kita bisa dengan santai menikmati barisan pinus yang rapih karena jalan yang dilalui terbilang landai. Ditengah perjalanan biasanya kita akan berjumpa dengan kawanan monyet ekor panjang. Sebaiknya kita waspada karena kawanan monyet ini sering mengincar makanan yang bisa mereka ambil.
Setelah puas membelah jejeran pinus dan sejuknya hutan, kita akan sampai di Pos 1. Perjalanan cukup memakan waktu karena jaraknya yang cukup panjang. Pos 1 ini juga biasa disebut dengan Dok Malang.
POS 1 (DOK MALANG) ~ POS 2 (PANDEAN)
Menuju Pos 2, jalur yang dilalui masih cukup landai berupa tanah padat. Kali ini kita melalui berbagai tanaman yang tumbuh cukup rapat. Kita akan melewati Pos Bayangan yang biasa disebut Simpang Macan. Di perjalanan sesekali kita melalui tanjakan yang cukup tajam, sebelum akhirnya kita sampai di Pos 2 atau Pos Pandean.
Vegetasi di Pos 2 ini berupa peralihan dari hutan hujan pegunungan ke hutan hujan sub alpin. Karena letaknya di tengah hutan, maka pemandangan sekitar Pos 2 terhalang tumbuhan yang ada di sana.
POS 2 (PANDEAN) ~ POS 3 (WATU TULIS)
Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 agak berbeda, jalanan mulai menanjak. Vegetasi mulai terbuka dan keluar dari rimbunnya hutan. Pendaki mulai bisa menyaksikan pemandangan berupa lembah pegunungan di kejauhan dan bunga edelweis yang tumbuh di lereng gunung.
Setelah melewati medan pendakian yang menanjak, terbuka dan berdebu, tak lama kemudian kita sampai di Pos 3. Pos 3 ini dikenal juga dengan sebutan Pos Watu Tulis. Dari sini dengan jelas kita dapat melihat Gunung Merapi di kejauhan.
POS 3 (WATU TULIS) ~ POS 4 (SABANA 1)
Perjalanan dari Pos 3 ke Pos 4 ini boleh dibilang merupakan medan yang terberat dalam pendakian lewat jalur Selo ini. Boleh jadi karena di sini kita akan berjalan mendaki dengan kemiringan yang cukup ekstrim.
Jalur yang dilewati berupa tanah merah yang sangat berdebu dan licin. Setelah melewati jalan menanjak yang cukup melelahkan ini, kita akan sampai di Pos 4 atau Pos Sabana 1. Di Pos Sabana 1 ini biasanya pendaki mendirikan tenda untuk menyaksikan sunset.
POS 4 (SABANA 1) ~ POS 5 (SABANA 2)
Perjalanan menuju Pos 5 berkelok-kelok serta naik dan turun bukit. Namun sejauh mata memandang akan tampak warna hijau rerumputan yang menghiasi punggung perbukitan. Tak berapa lama kita akan sampai di Pos 5 atau Pos Sabana 2. Di Pos Sabana 2 ini juga banyak Pendaki yang mendirikan tenda. Kali ini kami mendirikan tenda di Pos Sabana 2 ini.
POS 5 (SABANA 2) ~ PUNCAK
Biasanya pendaki baik dari Sabana 1 maupun Sabana 2 memulai perjalanan ke puncak pukul 03 atau pukul 04 pagi. Mereka berpacu dengan waktu untuk menuju puncak Kenteng Songo. Mereka memburu sunrise di puncak Merbabu.
Jalan menuju puncak begitu terbuka, sehingga angin akan sangat leluasa menjamah tubuh kita. Udara sangat dingin, untuk itu siapkan pakaian hangat. Jika anda tiba sebelum matahari terbit, anda akan menyaksikan keindahan sunrise di Puncak Merbabu
Merbabu sendiri memiliki lebih dari satu puncak. Puncak Merbabu yang terkenal diantaranya Puncak Syarif (3119 mdpl), Puncak Triagulasi (3142 mdpl) dan Puncak Kenteng Songo (3142 mdpl). Dari puncaknya kita dapat memandang gunung-gunung di sekitarnya yang sangat indah.
Ada sepenggal cerita yang didapat mengenai Kenteng Songo. Di Puncak Merbabu ini terdapat beberapa buah watu kenteng (batu berlubang seperti lumpang). Jika dilihat watu kenteng itu berjumlah 4 (empat) buah. Konon jika dilihat secara mata ghoib, jumlah watu kenteng itu berjumlah 9 (sembilan). Makanya puncak ini diberi nama Kenteng Songo.
Terlepas dari berbagai misteri yang ada, Gunung Merbabu memang menghadirkan keindahan yang akan selalu terkenang di dalam kalbu.
Lewat Jalur Selo... Slow Wae...
Terkenal dengan pemandangannya yang sangat indah dan menakjubkan, membuat Gunung Merbabu menjadi salah satu tujuan favorit para pendaki gunung. Gunung Merbabu memiliki panorama dengan perpaduan jejeran pinus, lebatnya hutan, padang rumput yang luas, dan terkadang lautan awan di puncaknya.
Gunung Merbabu yang puncaknya berada di ketinggian 3142 mdpl ini memiliki beberapa jalur pendakian yang bisa kita dipilih. Salah satu diantaranya adalah jalur pendakian melalui Basecamp Selo. Selo sendiri merupakan sebuah Kecamatan di Boyolali. Sedangkan basecamp Selo terletak di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Setelah selesai memeriksa perlengkapan dan perbekalan masing-masing, serta tak lupa mengurus Simaksi, maka dimulailah pendakian tim kami yang terdiri dari Ridho, Febri, Tomas, Harry, Winardi Fathurohman, Hasanudin dan Agung Cahyo.
BASECAMP ~ POS 1 (DOK MALANG)
Dalam perjalanan dari Basecamp menuju Pos 1 kita akan disambut oleh barisan pohon pinus yang indah. Kita bisa dengan santai menikmati barisan pinus yang rapih karena jalan yang dilalui terbilang landai. Ditengah perjalanan biasanya kita akan berjumpa dengan kawanan monyet ekor panjang. Sebaiknya kita waspada karena kawanan monyet ini sering mengincar makanan yang bisa mereka ambil.
Setelah puas membelah jejeran pinus dan sejuknya hutan, kita akan sampai di Pos 1. Perjalanan cukup memakan waktu karena jaraknya yang cukup panjang. Pos 1 ini juga biasa disebut dengan Dok Malang.
POS 1 (DOK MALANG) ~ POS 2 (PANDEAN)
Menuju Pos 2, jalur yang dilalui masih cukup landai berupa tanah padat. Kali ini kita melalui berbagai tanaman yang tumbuh cukup rapat. Kita akan melewati Pos Bayangan yang biasa disebut Simpang Macan. Di perjalanan sesekali kita melalui tanjakan yang cukup tajam, sebelum akhirnya kita sampai di Pos 2 atau Pos Pandean.
Vegetasi di Pos 2 ini berupa peralihan dari hutan hujan pegunungan ke hutan hujan sub alpin. Karena letaknya di tengah hutan, maka pemandangan sekitar Pos 2 terhalang tumbuhan yang ada di sana.
POS 2 (PANDEAN) ~ POS 3 (WATU TULIS)
Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 agak berbeda, jalanan mulai menanjak. Vegetasi mulai terbuka dan keluar dari rimbunnya hutan. Pendaki mulai bisa menyaksikan pemandangan berupa lembah pegunungan di kejauhan dan bunga edelweis yang tumbuh di lereng gunung.
Setelah melewati medan pendakian yang menanjak, terbuka dan berdebu, tak lama kemudian kita sampai di Pos 3. Pos 3 ini dikenal juga dengan sebutan Pos Watu Tulis. Dari sini dengan jelas kita dapat melihat Gunung Merapi di kejauhan.
POS 3 (WATU TULIS) ~ POS 4 (SABANA 1)
Perjalanan dari Pos 3 ke Pos 4 ini boleh dibilang merupakan medan yang terberat dalam pendakian lewat jalur Selo ini. Boleh jadi karena di sini kita akan berjalan mendaki dengan kemiringan yang cukup ekstrim.
Jalur yang dilewati berupa tanah merah yang sangat berdebu dan licin. Setelah melewati jalan menanjak yang cukup melelahkan ini, kita akan sampai di Pos 4 atau Pos Sabana 1. Di Pos Sabana 1 ini biasanya pendaki mendirikan tenda untuk menyaksikan sunset.
POS 4 (SABANA 1) ~ POS 5 (SABANA 2)
Perjalanan menuju Pos 5 berkelok-kelok serta naik dan turun bukit. Namun sejauh mata memandang akan tampak warna hijau rerumputan yang menghiasi punggung perbukitan. Tak berapa lama kita akan sampai di Pos 5 atau Pos Sabana 2. Di Pos Sabana 2 ini juga banyak Pendaki yang mendirikan tenda. Kali ini kami mendirikan tenda di Pos Sabana 2 ini.
POS 5 (SABANA 2) ~ PUNCAK
Biasanya pendaki baik dari Sabana 1 maupun Sabana 2 memulai perjalanan ke puncak pukul 03 atau pukul 04 pagi. Mereka berpacu dengan waktu untuk menuju puncak Kenteng Songo. Mereka memburu sunrise di puncak Merbabu.
Jalan menuju puncak begitu terbuka, sehingga angin akan sangat leluasa menjamah tubuh kita. Udara sangat dingin, untuk itu siapkan pakaian hangat. Jika anda tiba sebelum matahari terbit, anda akan menyaksikan keindahan sunrise di Puncak Merbabu
Merbabu sendiri memiliki lebih dari satu puncak. Puncak Merbabu yang terkenal diantaranya Puncak Syarif (3119 mdpl), Puncak Triagulasi (3142 mdpl) dan Puncak Kenteng Songo (3142 mdpl). Dari puncaknya kita dapat memandang gunung-gunung di sekitarnya yang sangat indah.
Ada sepenggal cerita yang didapat mengenai Kenteng Songo. Di Puncak Merbabu ini terdapat beberapa buah watu kenteng (batu berlubang seperti lumpang). Jika dilihat watu kenteng itu berjumlah 4 (empat) buah. Konon jika dilihat secara mata ghoib, jumlah watu kenteng itu berjumlah 9 (sembilan). Makanya puncak ini diberi nama Kenteng Songo.
Terlepas dari berbagai misteri yang ada, Gunung Merbabu memang menghadirkan keindahan yang akan selalu terkenang di dalam kalbu.